Bojonegoro, 18-19 Juli 2019 lalu Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur melaksanakan salah satu agenda Kegiatan Bidang Integrasi bangsa dalam memfasilitasi Penganut Penghayat Kepecayaan dalam  menjaga kebhinekaan yaitu Kegiatan Penguatan Penganut Penghayat Kepercayaan  dengan tema “Peran Generasi Muda Penghayat Kepercayaan dalam Menjaga Harmoni Keberagaman di Jawa Timur”, yang dilaksanakan di Hotel Dewarna, Bojonegoro dengan peserta generasi muda penganut penghayat kepercayaan di wilayah Bakorwil Bojonegoro sebanyak 120 orang.

Kegiatan dimaksud untuk menjaga persatuan dan kebangsaan ditengah ancaman yang mampu merusak kebhinekaan. Dengan tujuan meningkatkan kemampuan dalam menyikapi dan melawan bentuk-bentuk diskriminasi dan intoleransi dan meningkatkan kedewasaan berpikir dalam menyikapi ujaran kebencian di sosial media dan meningkatkan kesadaran literasi di dunia maya.

Pada kesempatan ini Ketua Presidium Majelis Luhur Penghayat Pusat Naen Suoeryono, S.H, M.H, dalam memberikan materi “Peran Penghayat Kepercayaan dalam Menjaga Kebhinekaan” menyampaikan dengan telah diterbitkannya Putusan Mahkamah Konstitusi No. 97/PUU-XIV/2016 (Putusan MK 97/2016), Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan permohonan para pemohon secara keseluruhan. Putusan MK 97 meletakkan tiga pilar penting jaminan konstitusional terhadap penghayat kepercayaan. Status kewarganegaraan (citizenship) penghayat kepercayaan untuk diletakkan kembali secara utuh sebagai warga negara akan lebih meningkatkan rasa untuk menjaga kebhinekaan.

Narasumber kedua adalah Otto Bambang Wahyudi Ketua Presidium Majelis Luhur Penghayat Jawa Timur dengan Materi : “ Peran Generasi Muda dalam menyikapi hate speech di sosial media “, diharapkan kepada generasi muda lebih dewasa dalam menyikapi ucararan kebencian yang marak di media sosial.